Rabu, 08 Juli 2020

Handsanitizer- BERHATI- HATI MEMBELI HANDSANITIZER, Jangan hanya murah.

Kita Harus berhati- hati membeli Handsaniter yang banyak dijual di Pasaran, Jangan hanya mencari harga murah nya saja. Tapi Handsanitizer yang benar dan mempunyai manfaat. Jangan sampai Handsanitizer nya hanya isi air.

Pertama, menggunakan tisu. Ambil kertas tisu dan buat lingkaran di tengahnya dengan bantuan pena. Lalu tuangkan beberapa tetes hand sanitizer ke dalam lingkaran ini.

Jika tinta mulai memudar, itu berarti hand sanitizer Anda palsu. Tetapi jika lingkaran tetap seperti itu dan kertas juga mengering dengan cepat, ini menunjukkan pembersih tangan Anda berkualitas baik.

Kedua, menggunakan pengering rambut. Tuangkan beberapa tetes hand sanitizer ke dalam mangkuk, 

lalu keringkan dengan hair dryer. Cairan hand sanitizer itu harusnya mengering tak lebih dari 5 detik, jika tidak berarti itu palsu.

Ketiga, menggunakan tepung. Ambil tepung dalam mangkuk dan tambahkan hand sanitizer ke dalamnya. Cobalah untuk menguleni adonan. Jika Anda dapat menguleni adonan dengan mudah seperti dengan air, itu berarti pembersih tangan itu palsu. Jika adonan tetap terpisah, ini menunjukkan bahwa pembersih tangan asli.    


Sabtu, 01 April 2017

Bonitro 89

Bonitro 89 

umumnya digunakan dalam perkebunan organik . Bonitro dan air merupakan cara yang paling baik untuk membunuh tanaman yang tidak diinginkan di kebun Anda.

Bonitro 89 adalah kristal lunak yang mengandung unsur boron.Boron merupakan unsur yang penting bagi tanaman di antaranya merangsang tanaman berbunga, membantu proses penyerbukan, dan meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan. 

Bonitro 89 dengan konsentrasi tinggi dapat bekerja sebagai herbisida nonselektif. Pada tingkat yang lebih rendah, borax digunakan sebagai pupuk tanaman.

Bonitro 89

B2O3 Min 45%, Na2O=21% , SO4=td; Cd :0,01ppm, Katarina Air=7,65%

Bentuk Powder/ bubuk
Warna putih jernih

kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron yang bisa berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman. Setidaknya, setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun.

Boron memiliki dua fungsi fisiologis utama yang bermanfaat bagi tanaman. Fungsi pertama, boron bisa membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses tersebut menyebabkan buah-akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.

Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel. Alhasil, tanaman pun menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka dinding sel yang terbentuk menjadi sangat tipis. Selain itu, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan su-berin atau terbentuk ruang-ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel.

Kekurangan boron juga bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat karena unsur itu berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran se). Dampak lainnya, laju proses fotosintesis tanaman akan menurun. Hal itu disebabkan gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk di daun.

Tanaman yang kekurangan boron bisa diamati dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering disebut hook leaf. “Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip), anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat (little leaf)”.

Ketidaksempurnaan (malformation) bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah. Boron yang telah dimurnikan biasanya berbentuk padatan hitam dengan kilap logam dan bersifat keras serta semikonduktor itu sangat memengaruhi metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin tanaman. Lebih dari itu, unsur tersebut juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, sertaperkecambahan serbuk sari.

Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara mikro itu akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jaringan meristematik (pucuk akar) terhambat, pucuk mati, mobilitas rendah, serta buahyang sedang berkembang rentan terserang penyakit.


Boron adalah melakukan panas yang sangat baik, dan merupakan insulator yang besar, sehingga semakin jumlah peralatan teknologi.
Boron juga melayani banyak kegunaan dalam energi atom. Hal ini digunakan dalam instrumen dirancang untuk mendeteksi, dan menghitung neutron lambat. Ini juga memiliki daya serap yang tinggi dari neutron, sehingga digunakan sebagai penyerap kontrol dalam reaktor nuklir.

Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.
Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
Pakailah Bonitro Plus dan Extra
meningkatkan jumlah anakan padi meningkatkan hasil produksi, mengandung Boron Tinggi
Dosis : 2 -3 kg atau 2-3 ltr per hektar



Rabu, 22 Maret 2017

DEG

DEG Corrosion Inhibitor








.
 DEG CORROSION INHIBITOR modifies metal surface by absorption.

Key Features and Benefits
  • Extends system metal life 
  • Saves power and increases heat transfer efficiency 
  • Increases life of Glycol by avoiding degradation 
  • Does not affect Freeze protection properties 
  • Does not form sludge deposit in the system 
  • Avoids leakage and minimizes maintenance jobs 
  • Avoids chances of Beverage, Brewery and Dairy batch losses due to PHE leakage 
DEG CORROSION INHIBITOR is a specially formulated chemical additive for Di Ethylene Glycol to protect system metals from corrosion. It is a multi-metal corrosion inhibitor and prevents corrosion in multi-ways.

Handling Measures and Precautions
Proper human safety products such as splash goggles, lab coat, vapor respirator, gloves and boots should be worn while handling and applying chemicals. Splashes on skin should be washed off with water immediately. In case of splashing into the eyes, flush it with fresh water and obtain medical attention. Should not be injected.